Jumat, 03 Desember 2010

PERKEMBANGAN SOSIO-EMOSIONAL REMAJA

Percepatan perkembangan dalam masa remaja yang berhubungan dengan kematangan seksualitas, juga mengakibatkan suatu perubahan dalam perkembangan sosial remaja. Sebelum masa remaja sudah ada saling hubungan yang lebih erat antara anak-anak yang sebaya. Sering juga timbul kelompok-kelompok anak, perkumpulan-perkumpulan untuk bermain bersama, misalnya untuk kemah, saling tukar pengalaman, merencanakan aktivitas bersama misalnya suatu aktivitas yang dirancang untuk dilakukan terhadap suatu kelompok lain. Aktivitas-aktivitas tersebut bias merupakan aktivitas yang positif ataupun negatif. Aktivitas negative dapat bersifat agresif, kadang-kadang criminal seperti misalnya mencuri, penganiayaan, pembunuhan dan lain-lain, dalam hal ini biasanya dilakukan oleh anak-anak nakal. Aktivitas negatif ini dapat kita lihat dalam film “Gridiron Gang”. Remaja-remaja yang hidup di Amerika membentuk kelompok atau geng sesuai dengan nomor blok di daerah rumahnya. Namun sayangnya kelompok atau geng yang dibentuk oleh remaja ini melakukan tindakan-tindakan criminal yaitu saling melukai antar anggota geng yang berbeda bahkan sampai membunuh anggota geng lain yang merupakan musuhnya, hingga banyak remaja-remaja tersebut yang masuk penjara anak karena tindakan kriminal yang telah diperbuatnya.
Kelompok-kelompok yang dibentuk oleh remaja-remaja tersebut disertai juga dengan norma-norma kelompok yang terkadang bertentangan dengan norma-norma yang dibuat oleh orang tua. Dalam hal ini dapat kita lihat perbedaan antara remaja laki-laki dan remaja perempuan. Secara emosional, remaja perempuan kurang leluasa atau bahkan dibatasi dan dipaksa untuk tidak menentang peraturan yang telah dibuat oleh orangtua, sedangkan remaja laki-laki lebih memilih untuk menentang orang tuanya dan mengikuti norma kelompoknya. Tokoh Willie Weathers dan dapat menggambarkan hal tersebut. Willie Weathersyang mempunyai ayah tiri dan ibu yang sering disiksa ayah tirinya, tetap saja mengikuti norma kelompok untuk saling membunuh dengan anggota geng yang lain bukannya berkegiatan positif agar bias menghindarka ibunya dari ayah tirinya. Sedangkan sebagai remaja perempuan cenderung tidak terlalu menentang orangtuanya, ia menghindari Willie ketika ia sedang berinteraksi dengan gengnya karena tahu ayahnya tidak menyukai aktivitas negatif dari Willie Weathers.
Norma kelompok yang dianut oleh sekelompok remaja ini membuat remaja tidak memiliki originalitas diri, yaitu keunikan diri sendiri yang berasal dari potensi yang dimiliki oleh remaja tersebut. Dan pada akhirnya dalam film “Gridiron Geng”, Sean Porter dapat membantu remaja-remaja tersebut untuk menemukan potensi positif dari diri mereka.

1 komentar:

  1. Jeng, sumber/teori tidak disebutkan, analisa masih kurang mendalam. Ada yang agak membingungkan misalnya kenapa kok membedakan remaja perempuan yang hanya muncul sekilas dengan willie?

    BalasHapus